Dasar penggunaan teknologi big data dalam bidang pertanian adalah pertumbuhan populasi penduduk yang sangat cepat dan produksi pangan yang harus bisa mengimbanginya. Teknologi big data diyakini bisa membantu dalam hal peningkatan produksi pertanian. Data pertanian merupakan big data yang terkonsentrasi kepada informasi terkait kegiatan pertanian dan butuh pendekatan analitis serta teknologi yang bisa mengubah data menjadi beberapa nilai yang dapat diterapkan dalam pertanian.
Teknologi big data dalam pertanian bisa mengambil dan menganalisa banyak data dari berbagai sumber, Kumpulan dari big data pertanian dapat diperoleh via sensor-sensor yang terintegrasi dengan server. Data-data tersebut kemudian disimpan didalam database untuk kemudian diproses dengan algoritma. Big Data Pertanian dapat digunakan untuk meneliti karakteristik dari benih, pola cuaca, keadaan dari tanah seperti pH dan nutrisi, dan lain-lain.
Ada 2 tantangan dalam penggunaan big data dalam pertanian: bidang teknis dan organisasi. Tantangan teknis yaitu tantangan yang berhubungan dengan teknologi, pemasangan alat-alat, kemampuan, infrastruktur IT, suplai tenaga, dan jaringan untuk pemindahan data yang lancar. Tantangan organisasi adalah yang berhubungan dengan investasi, rekrutmen personil, monitoring, tim ahli IT, ahli pertanian, dan manajemen keseluruhan.
Kedua tantangan tersebut saling berhubungan. Tantangan teknis mencakup sistem transfer data otomatis yang tidak memakan biaya, privasi dan keamanan data, serta ketersediaan dan hubungan data antar divisi dalam organisasi. Organisasi harus merancang sistem yang sedemikian rupa agar alur data dapat berjalan dengan lancar, terstruktur, pasti, serta spesifik.
Data yang diperoleh dari berbagai sumber akan dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, oleh karena itu dibutuhkan para pihak yang terkait dalam perusahaan untuk menjalankan smart agriculture dalam organisasi.